Tjokroaminoto adalah orang yang pertama kali menolak untuk tunduk pada Belanda
Cari Berita

Advertisement

Tjokroaminoto adalah orang yang pertama kali menolak untuk tunduk pada Belanda

Tuesday, September 12, 2017

"Siapa menjadi muslim yang baik, dengan sendirinya kita akan menjadi sosialis, dan karena kita adalah Kaum muslim, maka dengan sendirinya kita adalah Sosialis".


Tjokroaminoto merupakan seorang pemimpin salah satu organisasi yaitu Sarekat Islam (SI). Sebelum dia menjabat menjadi pimpinan SI, nama asli SI adalah Sarekat dagang Islam digantinya oleh Tjokroaminoto karena ketika ada kata dagang dalam organisasi di takutkan dimaknai hanya segelintir kelompok dagang saja yang ikut serta dalam organisasi tersebut. Oleh sebab itu dia menggantinya dengan nama Sarekat Islam (SI) dan di sepakatilah Tjokroaminoto yang di percaya untuk menjadi pimpinannya dan juga di pertanggung jawabkan membuat Anggaran Dasar SI tersebut.

Tjokroaminoto pernah pula menjabat sebagai Bupati Ponorogo. Dia disebut sebagai bapak guru dari berbagai pimpinan besar yang ternama di Indonesia, rumah kecilnya dijadikan tempat kos belajar mereka yaitu Semaoen, Alimin, Soekarno, Kartosuwiryo dan juga Tan Malaka.

Dia adalah orang yang pertama kali menolak untuk tunduk pada Belanda, setelah ia meninggal lahirlah warna-warni pergerakan indonesia yang dibangun oleh murid-muridnya, yakni kaum sosialis/komunis yang dianut oleh Semaoen, Muso, Alimin, Soekarno yang nasionalis, dan Kartosuwiryo yang islam merangkap sebagai sekretaris pribadi. Namun, ketiga muridnya itu saling berselisih menurut paham masing-masing.

Berangkat dari pemikiran ialah yang melahirkan berbagai macam ideologi bangsa indo
nesia pada saat itu, yang saat ini menjadi warisan para aktivis gerakan muda revolusioner di Indonesia.
Konsep ideologi yang sangat dijunjung oleh Tjokroaminoto adalah Islam sosialisme, yang mana dia sangat meyakini bahwa islam dan sosialis adalah relevan dan ketika ia islam dia harus sosialis dan karena kita islam haruslah kita menjadi sosialis.