Kaum Laki-laki, Marilah Kita Ikut Memikirkan Soal Perempuan
Cari Berita

Advertisement

Kaum Laki-laki, Marilah Kita Ikut Memikirkan Soal Perempuan

Tuesday, September 12, 2017

Dia, kaum laki-laki, dialah kadang-kadang merasa dirinya memikirkan dan memecahkan soal-soal semacam ini, dialah kadang-kadang merasa dirinya cukup bijaksana untuk mengambil keputusan,- sedang kaum perempuan tidak diajak ikut bicara, dan disuruh terima saja apa yang diputuskan oleh kaum laki-laki itu.


Tidaklah misalnya janggal, bahwa soal tabir di dalam rapat, yang dulu saya persembahkan ke dalam pertimbangan para pemimpin, diputuskan oleh satu majelis laki-laki saja, sedang pihak perempuan tidak ditanya pendapatnya sama sekali?.

Sesungguhnya, kita harus belajar insaf, bahwa soal masyarakat dan negara adalah soal laki-laki dan perempuan, soal perempuan dan laki-laki. Dan soal perempuan adalah satu soal masyarakat dan negara.

Nanti, jikalau pembaca telah membaca uraian saya lebih lanjut, maka pembaca akan mengerti, bahwa soal perempuan bukanlah soal buat kaum perempuan saja, tetapi soal masyarakat, soal perempuan dan laki-laki. Dan sungguh, satu soal masyarakat dan negara yang amat penting!.

Dan oleh karena soal perempuan adalah soal masyarakat, maka soal perempuan adalah sama tuanya dengan masyarakat; soal perempuan adalah sama tuanya dengan kemanusiaan. Atau lebih tegas: soal laki-laki perempuan adalah sama tuanya dengan kemanusiaan.

Kemanusiaan akan terus pincang, selama sap yang satu menindas sap yang lain. Harmoni hanyalah dapat tercapai, kalau tidak ada sap satu diatas sap yang lain, tetapi dua "sap" itu sama derajat,--belajar-- yang satu di sebelah yang lain, yang satu memperkuat kedudukan yang lain.